Jumat, 14 Januari 2011

CEO Sarjana Bukan Jaminan

TIDAK selamanya CEO yang menyandang gelar sarjana akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Hanya sedikit ditemukan bukti bahwa pendidikan CEO terkait dengan kinerja perusahaan.

Seorang CEO yang menyandang gelar sarjana dengan level pendidikan lebih tinggi, ternyata tidak menjamin akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik. Sebuah penelitian mengungkapkan fakta, meski para CEO bergelar sarjana, tetapi kinerja mereka tidak lebih baik dibanding mereka yang tidak menyandang gelar sarjana, bahkan mereka yang putus sekolah sekalipun. Setidaknya, itulah hasil penelitian terbaru yang dilakukan Universitas New Hampshire, Amerika Serikat (AS). Pada hasil studi “CEO Education, CEO Turnover, and Firm Performance” yang dipublikasi September 2010 ini, terungkap fakta bahwa CEO yang memiliki gelar sarjana tidak selamanya berpengaruh pada kinerja perusahaan secara jangka panjang.

Fakta ini terungkap ketika kinerja perusahaan sedang menurun, seorang CEO––mereka yang lulusan perguruan tinggi prestisius sekalipun–– yang dituntut harus mampu memperbaiki kinerja perusahaan, ternyata tidak bisa melakukan yang lebih baik dibanding karyawan lain. “Temuan kami mengungkapkan bahwa jajaran direksi maupun para peneliti harus berhati-hati dalam menentukan kualifikasi yang berlebihan terkait pendidikan untuk menilai kemampuan mereka dalam memimpin perusahaan dan mengoptimalkan kinerja saham,” ujar Brian Bolton, pemimpin peneliti dan asisten profesor bidang keuangan pada Whittemore School of Business and Economics Universitas New Hampshire.

Analisis penelitian yang dilakukan didasarkan pada hubungan antara pendidikan CEO, pergantian CEO, dan kinerja perusahaan. Para peneliti menggunakan beberapa ukuran untuk menilai pendidikan CEO, diantaranya apakah sang CEO merupakan lulusan dari 20 perguruan tinggi (PT) ternama atau tidak? Apakah CEO memiliki gelar MBA, Hukum atau gelas master lain dari 20 perguruan tinggi ternama? Penelitian ini menganalisa data hampir 1.500 perusahaan pengalaman dan 2.600 kasus pergantian CEO dari tahun 1992 hingga 2007.

Dari penelitian ini memang ditemukan fakta bawa perusahaan yang merekrut seorang CEO dengan gelar MBA, dia mampu memperbaiki operasi kinerja perusahaan secara jangka pendek. Tetapi, para peneliti tidak menemukan korelasi sistematis yang signifikan antara level pendidikan para pemangku jabatan top manajemen dengan kinerja perusahaan jangka panjang. “Hasil penelitian kami menunjukkan, pendidikan CEO tidak banyak berperan dalam keputusan perusahaan untuk menggantikan kinerja CEO sebelumnya. CEO dengan kinerja kurang menggembirakan diganti bukan karena level pendidikan mereka,” tambahnya.

Ternyata, pendidikan CEO sangat berperan dalam proses pergantian CEO. Ada korelasi yang sangat signifikan antara pendidikan CEO baru yang terpilih dengan CEO lama yang digantikannya. Kenyataannya, pendidikan CEO tidak tampak sebagai representasi yang layak untuk mengukur kemampuan CEO. Dari hasil analisa data yang ada, tercatat 25 persem CEO memiliki pendidikan strata satu dari PT ternama di jajaran 20 teratas, sementara 85 persen lainnya merupakan alumni dari PT di luar negeri yang tidak masuk 20 jajaran teratas. Kemudian 15 persen diantaranya yang memiliki gelar MBA yang merupakan lulusan S1 dari 20 PT ternama. Dari para CEO yang memiliki gelas MBA, 63 persen diantaranya merupakan lulusan dari program MBA di 20 PT ternama.

Sekira 15 persen CEO yang menjadi sampel memiliki gelar S1 di bidang hukum, 44 persen diantaranya merupakan lulusan dari 20 PT ternama. Kurang dari 1 persen CEO yang memiliki dua gelar yakni MBA dan hukum. Sekira 14 persen CEO memiliki gelar master non MBA dan hukum. Dengan melihat karakteristik perusahaan dan CEO lintas sampel, hampir tidak ada perbedaan substansial. Rata-rata CEO berusia 56 tahun ke bawah bergelar MBA. Sementara CEO berusia di atas 56 tahun rata-rata bergelar master hukum. Masa kerja CEO yang bergelar MBA rata-rata 8,4 tahun. Sedangkan mereka yang bergelar master hukum rata-rata lebih lama. Nah, tingkat kinerja saham hampir serupa di seluruh sampel. Menurut Bolton, tidak satupun ukuran pendidikan CEO yang secara sistematis terkait dengan kinerja bagus perusahaan.

Justru hanya sedikit ditemukan bukti pendidikan CEO terkait dengan kinerja perusahaan. Sementara perusahaan mungkin akan menikmati perbaikan kinerja jangka pendek dengan merekrut CEO bergelar MBA, atau sebaliknya perusahaan mungkin akan mengalami penurunan jangka pendek setelah merekrut CEO dengan gelar master non MBA. Namun keterkaitan ini tidak bisa digeneralisasi kepada semua perusahaan atau kepada semua level pendidikan CEO. Bagaimanapun juga, jajaran komisaris perusahaan mencoba memberikan persyaratan tertentu bagi pendidikan CEO guna mendapatkan eksekutif potensial. Temuan studi ini mengungkapkan fakta, ketika pendidikan memainkan peranan penting dalam proses perekrutan CEO, hal itu tidak akan berdampak pada kinerja perusahaan secara jangka panjang.

“Pendidikan memang tidak banyak berpengaruh pada kinerja perusahaan. Lantas mengapa para komisaris perusahaan demikian mempertimbangkannya dalam proses evaluasi?” ujar Bolton. Menurut Bolton, mungkin hal itu disebabkan karena ketika merekrut CEO, perusahaan memiliki sedikit identifikasi dan kriteria ukuran yang digunakan. Tentu saja, karena ini terkait dengan siapa yang bakal menakhodai perusahaan. Karena itu proses perekrutan pun mempertimbangkan beragam syarat yang cukup ketat, terutama dalam hal kemampuan manajerial. Kemampuan interpersonal, kepemimpinan dan visi strategis adalah beberapa syarat mutlak yang harus dimiliki CEO. Tetapi, untuk yang satu ini cukup sulit untuk mendapatkan ukurannya. Jajaran komisaris perusahaan akhirnya melakukan penilaian pada pengalaman kerja, rekam jejak (track record), dan pendidikan seorang CEO.

Kendati begitu, Bolton memberikan catatan pada studi ini. Pertama, penelitian ini hanya mempertimbangkan pendidikan CEO. Tidak mempertimbangkan keseluruhan tim manajemen, termasuk manager dan jajaran direksi lain. Adalah sangat mungkin bahwa sebuah perusahaan dengan tim manajemen yang memiliki kualitas pendidikan yang tinggi akan mampu memiliki kinerja lebih baik dibanding yang tidak. Kedua, penelitian ini tidak membedakan antara jenis gelar sarjana baik untuk S1 atau S2.

Reference: okezone.com
By : David bernato/13209618

Kamis, 13 Januari 2011

Korban Banjir Waspadai Hiu di Tengah Kota

VIVAnews - Setelah melihat buaya dan ular masuk wilayah pemukiman, kekhawatiran korban banjir di negara bagian Queensland, Australia, bertambah. Kini, seorang warga mengaku telah melihat hewan predator lain, yaitu seekor ikan hiu.

Anggota dewan kota Goodna, Ipswich, Paul Tully, seperti dilansir harian Brisbane Times, Kamis 13 Januari 2011, mengatakan bahwa salah seorang warganya, Steve Bateman, mengaku melihat seekor ikan hiu banteng berenang di depan sebuah toko yang tergenang banjir.

Namun, pengakuan Bateman di Kota Goodna ini belum dapat dikonfirmasi karena dia tengah mengungsi entah kemana. Tully mengatakan bahwa dia memercayai Bateman dengan mengatakan bahwa Bateman bukanlah pria yang suka berbohong.

“Dia bukan tipe seorang pembohong. Dia mengatakan telah melihat hiu berenang di dekat pusat pertokoan dan saya memercayainya,” ujar Tully.

“Hiu di jalan utama Goodna mungkin adalah sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya,” lanjut Tully lagi.

Bateman, ujar Tully, mengaku melihat hiu jenis banteng. Hiu jenis ini banyak ditemukan di perairan dangkal dan hangat sepanjang pantai, dan dikenal karena kelakuannya yang tidak dapat diprediksi, terkadang agresif. Karena laporan Tully, polisi menyarankan warga untuk menjauhi banjir.

Direktur Seaworld Australia, Trevor Long, mengatakan bahwa kemungkinan ditemukannya hiu banteng di lokasi banjir bukan tidak mungkin. Dia mengatakan bahwa hiu banteng memiliki toleransi yang tinggi pada air tawar, menyebabkan mereka dapat melahirkan di sungai Brisbane.

Long mengatakan bahwa yang dilihat oleh Bateman kemungkinan adalah anak hiu banteng yang panjangnya bisa mencapai 1,5 meter. Anak-anak hiu banteng biasanya mencari makan di sungai, setelah dewasa mereka mencari makan di laut.

“Mereka adalah binatang yang sensitif, mereka akan kabur jika mendengar suara atau percikan air,” ujar Long.

“Tidak perlu dikhawatirkan, tapi perlu dicatat bahwa mereka berenang ke permukaan pada malam hari untuk mencari makan, jadi saya pasti menghindari perairan tersebut,” lanjut Long lagi.

Sebelumnya di kota Rockhampton, Queensland, minggu lalu, warga melihat penampakan buaya dan ular di lokasi banjir. Penampakan mereka membuat khawatir, karena lokasi banjir hingga mencapai pemukiman warga dan tempat pengungsian.

reference: from yahoo
by : David bernato

Selasa, 11 Januari 2011

Sejarah perkembangan bank sentral di Indonesia

Sejarah perkambangan BANK SENTRAL di Indonesia

Jauh sebelum kedatangan bangsa barat, nusantara telah menjadi pusat perdagangan internasional. Sementara di daratan Eropa, merkantilisme telah berkembang menjadi revolusi industri dan menyebabkan pesatnya kegiatan dagang Eropa. Pada saat itulah muncul lembaga perbankan sederhana, seperti Bank van Leening di negeri Belanda. Sistem perbankan ini kemudian dibawa oleh bangsa barat yang mengekspansi nusantara pada waktu yang sama. VOC di Jawa pada 1746 mendirikan De Bank van Leening yang kemudian menjadi De Bank Courant en Bank van Leening pada 1752. Bank itu adalah bank pertama yang lahir di nusantara, cikal bakal dari dunia perbankan pada masa selanjutnya. Pada 24 Januari 1828, pemerintah Hindia Belanda mendirikan bank sirkulasi dengan nama De Javasche Bank (DJB). Selama berpuluh-puluh tahun bank tersebut beroperasi dan berkembang berdasarkan suatu oktroi dari penguasa Kerajaan Belanda, hingga akhirnya diundangkan DJB Wet 1922.
Masa pendudukan Jepang telah menghentikan kegiatan DJB dan perbankan Hindia Belanda untuk sementara waktu. Kemudian masa revolusi tiba, Hindia Belanda mengalami dualisme kekuasaan, antara Republik Indonesia (RI) dan Nederlandsche Indische Civil Administrative (NICA). Perbankan pun terbagi dua, DJB dan bank-bank Belanda di wilayah NICA sedangkan "Jajasan Poesat Bank Indonesia" dan Bank Negara Indonesia di wilayah RI. Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949 mengakhiri konflik Indonesia dan Belanda, ditetapkan kemudian DJB sebagai bank sentral bagi Republik Indonesia Serikat (RIS). Status ini terus bertahan hingga masa kembalinya RI dalam negara kesatuan. Berikutnya sebagai bangsa dan negara yang berdaulat, RI menasionalisasi bank sentralnya. Maka sejak 1 Juli 1953 berubahlah DJB menjadi Bank Indonesia, bank sentral bagi Republik Indonesia.

BY: David bernato/13209618

Sejarah perkembangan bank sentral di Indonesia

Sejarah perkambangan BANK SENTRAL di Indonesia

Jauh sebelum kedatangan bangsa barat, nusantara telah menjadi pusat perdagangan internasional. Sementara di daratan Eropa, merkantilisme telah berkembang menjadi revolusi industri dan menyebabkan pesatnya kegiatan dagang Eropa. Pada saat itulah muncul lembaga perbankan sederhana, seperti Bank van Leening di negeri Belanda. Sistem perbankan ini kemudian dibawa oleh bangsa barat yang mengekspansi nusantara pada waktu yang sama. VOC di Jawa pada 1746 mendirikan De Bank van Leening yang kemudian menjadi De Bank Courant en Bank van Leening pada 1752. Bank itu adalah bank pertama yang lahir di nusantara, cikal bakal dari dunia perbankan pada masa selanjutnya. Pada 24 Januari 1828, pemerintah Hindia Belanda mendirikan bank sirkulasi dengan nama De Javasche Bank (DJB). Selama berpuluh-puluh tahun bank tersebut beroperasi dan berkembang berdasarkan suatu oktroi dari penguasa Kerajaan Belanda, hingga akhirnya diundangkan DJB Wet 1922.
Masa pendudukan Jepang telah menghentikan kegiatan DJB dan perbankan Hindia Belanda untuk sementara waktu. Kemudian masa revolusi tiba, Hindia Belanda mengalami dualisme kekuasaan, antara Republik Indonesia (RI) dan Nederlandsche Indische Civil Administrative (NICA). Perbankan pun terbagi dua, DJB dan bank-bank Belanda di wilayah NICA sedangkan "Jajasan Poesat Bank Indonesia" dan Bank Negara Indonesia di wilayah RI. Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949 mengakhiri konflik Indonesia dan Belanda, ditetapkan kemudian DJB sebagai bank sentral bagi Republik Indonesia Serikat (RIS). Status ini terus bertahan hingga masa kembalinya RI dalam negara kesatuan. Berikutnya sebagai bangsa dan negara yang berdaulat, RI menasionalisasi bank sentralnya. Maka sejak 1 Juli 1953 berubahlah DJB menjadi Bank Indonesia, bank sentral bagi Republik Indonesia.

BY: David bernato/13209618

Sejarah BRI

Sejarah BRI

Saat mendengar nama Bank BRI yang terbayang adalah sebuah institusi bank terbesar dengan jaringan terluas yang tersebar di seantero Nusantara. Baik di kota-kota besar maupun kecil, bahkan di daerah pedesaan. Hal ini tentu seiring dengan sejarah panjang yang telah dilaluinya.

Adalah R Aria Wiriatmaja yang pada tahun 1895 mendirikan cikal bakal bank pertama di Indonesia ini dengan nama "De Poerwokertosche Hulp En Spaarbank der Inlandsche bestuur Ambtenaren". Nama sang pendiri juga dijadikan nama jalan tempat bangunan bank ini berdiri dulunya. Patungnyapun diabadikan di depan museum. Hingga kini di lokasi ini masih dapat ditelusuri bangunannya yang masih utuh dirawat dan dilestarikan sebagai museum Bank BRI sebagai penerus. Persis berseberangan dengan kantor pusat BRI Purwokerto.

Di dalamnya terdapat sejarah perbankan Bank Rakyat Indonesia dari awalnya. Mulai peralatan yang digunakan hingga logo yang sempat berganti tujuh kali. Disimpan juga beberapa contoh uang yang pernah dipakai di negeri ini, seperti kepeng pada jaman Majapahit dan mata uang saat pendudukan Jepang.

Meskipun tak dipungut biaya masuk, museum ini sepi pengunjung. Mungkin belum banyak yang mengenal bahwa bank pemerintah yang terkenal itu lahir dan tumbuh di tempat ini. Meretas jalan panjang peran dalam perekonomian di negeri ini. Lewat sejarah kita dapat terus belajar tentang kearifan lokal yang seringkali terkubur nilai-nilai import yang kian menderu.

BY: David bernato/13209618

Sejarah berdirinya BNI

Sejarah BNI


Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.
Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.
Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996.
Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.
Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.

BY: David bernato/13209618

Data koperasi di Papua

Data Koperasi di Papua

KOP. NGALUM Ds. Oksibil, Kec. Oksibil Jayawijaya 531/BH/PAD/KWK.26/III/9615-03-96BDK2

KOP. ASBE Ds. Batom, Kec. Batom Jayawijaya 619/BH/PAD/KWK.26/V/9630-05-96BDK3

KOP. YEPMUM Ds. Kiwirok, Kec. Kiwirok Jayawijaya 520/BH/PAD/KWK.26/V/9630-05-96BDK4

KOP. MAKMUR Ds. Karubaga, Kec. Karubaga Jayawijaya 621/BH/PAD/KWK.26/V/9630-05-96BDK5

KOP. WOLDO Ds. Wollo, Kec. Bolakmie Jayawijaya 231/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96BDK6

KOP. WAMBO Ds. Yalengga, Kec. Bolakmie Jayawijaya 108/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96BDK7

KOP. BOMTA Ds. Bolakmie, Kec. Bolakmie Jayawijaya 534/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96BDK8

KOP. LAMBUNIK Ds. Bokondini, Kec. Bokondini Jayawijaya 554/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96BDK9

KOP. NAYAK Ds. Sogokmo, Kec. Wamena Jayawijaya 007/BH/KDK.26.8/VIII/0024-08-00C10

KOP. SULENG SAMUI Ds. Hariapini, Kec. Anggruk Jayawijaya 14/BH/KPKPM/0315-04-03BDK11

KOP. ANGKASA BALIEM Jl. G. Subroto, Kec. Wamena Jayawijaya 086/BH/PAD/KWK.26/X/9516-10-95BDK12

KOP. PENGAYOMAN Jl. Hom-Hom, Kec. Wamena Jayawijaya 219/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96C13

KOP. ANMEKE Jl. Diponegoro, Kec. Wamena Jayawijaya 221/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96B14

KOP. BUMI BHAKTI Jl. Thambrin, Kec. Wamena Jayawijaya 222/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96C15

KOP. HANDAYANI Jl. Diponegoro, Kec. Wamena Jayawijaya 223/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96BDK16

KOP. PRAJA SEJAHTERA Jl. Yos Sudarso, Kec. Wamena Jayawijaya 225/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96BDK17

KOP. KENCANA JAYA Jl. Yos Sudarso, Kec. Wamena Jayawijaya 226/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96C18

KOP. RANDOM Jl. Diponegoro, Kec. Wamena Jayawijaya 227/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96BDK19

KOP. ISUAK Megapura, Kec. Wamena Jayawijaya 228/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96BDK20

KOP. KARYA TANI Jl. Ahmad Yani, Kec. Wamena Jayawijaya 230/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96BDK21

KOP. ANANTAKUPA Jl. Bhayangkara, Kec. Wamena Jayawijaya 232/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96BDK22

KOP. DANA BHAKTI Ds. Usilimo, Kec. Wamena Jayawijaya 233/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96BDK23

KOP. IKHLAS Jl. Diponegoro, Kec. Wamena Jayawijaya 235/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96BDK24

KOP. HANO ASUOK Jl. Irian Simiuli, Kec. Wamena Jayawijaya 624/BH/KWK.26/VI/9610-06-96C25

KOP. BHAKTI HUSADA Jl. Trikora, Kec. Wamena Jayawijaya 961/BH/KWK.26/IX/9725-09-97C26

KOP. INDAG MEKE Jl. Thambrin, Kec. Wamena Jayawijaya 03/BH/KWK.26/I/9814-01-98C27

KOP. SUARA BHAKTI Jl. Ahmad Yani, Kec. Wamena Jayawijaya 02/BH/PAD/DKPKM/0231-10-02C28

KOP. WIJAYA –Jayawijaya 247/BH/DK.26/7424-09-74BDK29

KOP. DWIJATAMA 34 PGRI –Jayawijaya 363/BH/DK.26/9215-03-82BDK30

KOP. KKPDK PN Jl. Yos Sudarso, Kec. Wamena Jayawijaya 002/BH/KDK.26.8/X/9829-10-98C31

PRIMKOPOL BR Jl. Pramuka, Kec. Wamena Jayawijaya 234/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96C32

PRIMKOPAD TNI Jl. Yos Sudarso, Kec. Wamena Jayawijaya 220/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96BDK33

KOP. HAPSARI (BRI) Jl. Yos Sudarso, Kec. Wamena Jayawijaya 224/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96BDK34

KOPEL DOLOG Jl. Ambon, Kec. Wamena Jayawijaya 949/BH/KWK.26/VII/9704-07-97BDK35

KOP. EROMASULA (BPD) Jl. Trikora, Kec. Wamena Jayawijaya 003/BH/KDK.26.8/IV/9916-04-99C36

KOP. LAUKNYA Jl. Ambon, Kec. Wamena Jayawijaya 229/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96C37

KOP. PAKEMA Ds. Pikhe, Kec. Wamena Jayawijaya 839/BH/PAD/KWK.26/XI/9630-10-96BDK38

KOP. TRIDAYA (GKI BETLEHEM) Jl. Yos Sudarso, Kec. Wamena Jayawijaya 004/BH/KDK.26.8/VII/9909-07-99D39

KOP. IKAMAJA NUGARIK Ds. Hetuma, Kec. Wamena Jayawijaya 006/BH/KDK.26.8/VIII/0024-08-00BDK40

KOP. PUNCAK JAYA Jl. JB Wenas, Kec. Wamena Jayawijaya 861/BH/KWK.26/III/9626-03-96BDK41

KOP. BMT AS-SALAM (YAPIS) Jl. Yos Sudarso, Kec. Wamena Jayawijaya 001/BH/KDK.26.8/X/9826-10-98C42

KOP. WANTAP Ds. Bambak, Kec. Osologaima Jayawijaya 005/BH/KDK.26.8/X/9910-10-99BDK43

KOP. KIMBIM JAYA Ds. Kimbim, Kec. Osologaima Jayawijaya 001/BH/PAD/KPKPM/0214-10-02BDK44

KOP. OKESA Ds. Walesi, Kec. Wamena Jayawijaya 008/BH/KPKPM/0204-11-02BDK45

KOP. KURULU Ds. Waga-Waga, Kec. Kurulu Jayawijaya 009/BH/KPKPM/0205-11-02BDK46

KOP. DANI JAYA Kel. Bokon, Kec. Tiom Jayawijaya 010/BH/KPKPM/0206-11-02BDK47

KOP. WALAK JAYA Ds. Bugi, Kec. Bolakme Jayawijaya 011/BH/KPKPM/0207-11-02BDK48

KOP. MAKKI Ds. Kemiri, Kec. Makki Jayawijaya 012/BH/KPKPM/0208-11-02BDK49

KOP. PIRIME Ds. Pirime, Kec. Pirime Jayawijaya 013/BH/KPKPM/0208-11-02BDK50

KOPKAR KOPEGTEL Kel. Remu Utara, Distrik SorongKota Sorong 423/BH/PAD/KWK.26/II/9615-02-96A51

PRINKOPAD MANDALA Kel. Klaligi, Distrik Sorong Kota Sorong 518/BH/PAD/08/05/0130-05-01A52

KUD SEJAHTERA Kel. Klasaman, Distrik Sorong Kota Sorong 113/BH/PAD/KWK.26/XI/9509-09-95A53

KOPKAR SWAKARYA Kel. Klaligi, Distrik Sorong Kota Sorong 422/BH/PAD/KWK.26/II/9615-02-96A54

KOPKAR MELATI Kel. Kampung Baru, Distrik Sorong Kota Sorong 421/BH/PAD/KWK.26/II/9615-02-96A55

KPN SUARA BHAKATI Kel. Klademak, Distrik Sorong Kota Sorong 439/BH/PAD/KWK.26/II/9615-02-96A56

KOPKAR LOBSTER Kel. Klaligi, Distrik Sorong Kota Sorong 418/BH/PAD/KWK.26/II/9615-02-96B57

KPN UTAMA KRIDA Kel. Malanau, Distrik Sorong Timur Kota Sorong 450/BH/PAD/KWK.26/II/9615-02-96B58

KPN IKRAR JAYA Kel. Kampung Baru, Distrik Sorong Kota Sorong 454/BH/PAD/KWK.26/II/9615-02-96B59

KPN REKSAWANA Kel. Malawai, Distrik Sorong Kota Sorong 449/BH/PAD/KWK.26/II/9615-02-96B60

KPN ADYAKSA Kel. Malawai, Distrik Sorong Kota Sorong 434/BH/PAD/KWK.26/II/9615-02-96B61

KOPKAR PATRA SALAWATI Kel. Kampung Baru, Distrik Sorong Kota Sorong 054/BH/KWK.26/VII/9704-07-97B62

KOPKAT TANKERS Kel. Klaligi, Distrik Sorong Kota Sorong 518/BH/PAD/021/IX/0116-09-99B63

KSU BERAUR MOSAU Kel. Klawuyuk, Distrik Sorong Timur Kota Sorong 518/BH/195/VIII/0121-08-01B64

BMT AL-IKHLAS Kel. Klawuyuk, Distrik Sorong Timur Kota Sorong 518/BH/058/XII/9928-12-99B65

PRIMKOPAD TRIKARYA BHAKTI Kel. Klawuyuk, Distrik Sorong Timur Kota Sorong 193/BH/VI/7010-06-70B66

KSP BMT AL-HIJRAH Kel. Remu Selatan, Distrik Sorong Kota Sorong 760/BH/KWK.26/IX/9620-09-96B67

KPN AL-ALIYAH Kel. Remu Selatan, Distrik Sorong Kota Sorong 518/BH/078/IV/0021-04-00B68

KOP. PERIKANAN BAHAR MANDIRI Kel. Kampung Baru, Distrik Sorong Kota Sorong 518/BH/066/III/0008-03-00B69

KOPKAR BARUNA Kel. Klaligi, Distrik Sorong Kota Sorong 01/BH/KWK.26/I/9814-01-98B70

KOP. SEPAK BOLA KOPERSADA Kel. Remu Selatan, Distrik Sorong Kota Sorong 518/BH/086/VI/0023-06-00B71

KSP WARSAMSON Kel. Remu Utara, Distrik Sorong Kota Sorong 518/BH/119/XII/0022-12-00B72

KSU CAHAYA DURI Kel. Klademak, Distrik Sorong Kota Sorong 518/BH/244/XI/0218-11-02C73

KOP. VETERAN KOVERI Kel. Melawai, Distrik Sorong Kota Sorong 408/BH/PAD/KWK.26/II/9615-02-96C74

KPN PENGAYOMAN Kel. Melawai, Distrik Sorong Kota Sorong 433/BH/PAD/KWK.26/II/9615-02-96C75

KPN MERCUSUAR JAYA Kel. Klademak, Distrik Sorong Kota Sorong 067/BH/KW.26/VIII/9521-08-95C76

KSU KANFAS Kel. Klademak, Distrik Sorong Kota Sorong 518/BH/093/VII/0029-07-00C77

KPN TUNAS BARU Kel. Klasaman, Distrik Sorong Kota Sorong 518/BH/143/II/0115-02-96C78

KUD BHAKTI Kamp. Mupi Kec. Manokwari Manokwari 576/BH/PAD/KWK.26/V/9622-05-9679

KUD MIREG EGGENS Kamp. Amban kec. Manokwari Manokwari 585/BH/KWK.26/V/9622-05-9680

KUD MINA RAJAWALI Kamp. Fanindi kec. Manokwari Manokwari 17/BH/KDK.26.3/IX/9909-11-9981

KUD AROMA Kamp. Sanggeng Kec. Manokwari Manokwari 215/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-9682

KUD MINA DIRERI Kamp. Manokwari Kec. Manokwari Manokwari 190/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-9683

KUD NINTUS UKOH Kamp. Yoom I Kec. Manokwari Manokwari 166/BH/KDK.26.3/XI/0227-11-0284

KUD YOOM JAYA Kamp. Warmare Kec. Warmare Manokwari 191/BH/KDK.26.3/IV/0323-04-0385

KUD SERBA GUNA Kamp. Prafi Mulya Kec. Prafi Manokwari 191/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96A86

KUD KARYA UTAMA Kamp. Desay Kec. Prafi Manokwari 184/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-9687

KUD MAKMUR Kamp. Aimasi Kec. Prafi Manokwari 188/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-9688

KUD KARYA BERSAMA Kamp. Wasegi Pop Kec. Prafi Manokwari 185/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-9689

KUD RUKUN BERSAMA Kamp. Udapi Hilir Kec. Prafi Manokwari 192/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-9690

KUD GOTONG ROYONG Kamp. Nimbay Kec. Prafi Manokwari 187/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96D91

KUD PIRBUN PRAFI JAYA Kam. Undi Kec. Masni Manokwari 139/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-9692

KUD UNDISOR Kamp. Macuan Kec. Masni Manokwari 206/BH/KDK.26.3/VI/9605-06-0393

KUD SUMBER MAKMUR Kamp. Bowi Subur Kec. Masni Manokwari 186/BH/PAD/PAD/KWK.26/II/9607-02-96C94

KUD HARAPAN MUKTI Kamp. Sumber Boga Kec. Masni Manokwari 145/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-9695

KUD JASUNIR MEKAR Kamp. Wariori Kec. Masni Manokwari 146/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-96A96

KUD KARYA BHAKTI Kamp. Sidey Kec. Masni Manokwari 189/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-9697

KUD SUMBER JAYA Kamp. Sidey Jaya Kec. Masni Manokwari 240/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-9698

KUD KARUNIA LESTARI Kamp. Sidey Makmur Kec. Masni Manokwari 242/BH/PAD/KWK.26/II/9607-02-9699

KUD MEKAR MAKMUR Kamp. Kaironi Kec. Masni Manokwari 107/BH/KWK.26/XI/9509-11-95100

KUD KAIRONI Kamp. Mulyo Kec. Oransbari Manokwari 15/BH/KDK.26.3/VII/9924-07-99

referensi from: Shenifa's blog

Data koperasi di seluruh Indonesia

REKAPITULASI DATA KOPERASI SELURUH INDONESIA
TAHUN 1993 S/D 2010
Total (unit) 42,055 44,294 46,458 58,143 52,458 59,441 89,939 103,077 110,766 117,906 123,181 130,730 132,965 141,326 149,793 154,964 170,411
2 Anggota (orang) 24,135,868 25,308,763 26,344,985 26,978,682 19,252,634 20,128,283 22,529,199 27,295,893 23,644,850 24,001,435 27,282,658 27,523,053 27,377,498 2 7.776.133 28,888,067 27,318,619 29,240,271
3 RAT (unit) 32,439 32,447 36,767 36,283 37,637 43,072 44,661 46,310 44,756 46,057 48,262 47,150 58,534
4 Manajer (orang) 19,701 19,834 22,802 21,749 26,031 24,288 25,493 28,841 29,270 3 1.963 32,015 30,526 32,169
5 Karyawan (orang) 140,626 160,626 187,218 187,218 159,459 170,297 174,640 192,610 176,916 194,718 201,461 259,748 269,152 3 18.472 339,390 326,443 325,161
6 Modal Sendiri (Rp Juta) 6,767,520.87 2,335,499.62 2,870,705.18 3,119,277.26 4,644,526.00 5,121,962.85 5,270,474.97 6,816,950.25 11,699,952.00 8,651,929.02 9,419,987.16 11,989,541.50 13,078,964.34 16,790,860.53 20,231,699.45 22,560,380.03 28,348,727.78
7 Modal Luar (Rp Juta) 1,748,711.65 2,213,977.80 2,213,977.80 3,146,430.89 4,610,046.00 4,330,986.05 12,466,650.99 12,473,404.16 16,322,599.10 14,961,126.33 14,939,422.15 16,897,052.35 18,324,756.03 22,062,212.00 23,324,032.14 27,271,935.23 31,503,882.17
8 Volume Usaha (Rp Juta) 8,175,327.72 8,721,151.55 11,152,515.55 11,513,014.41 14,643,545.00 12,952,140.48 22,244,849.49 23,122,224.43 38,730,174.95 26,582,985.53 31,683,699.39 37,649,091.04 40,831,693.56 62,718,499.78 63,080,595.81 68,446,249.39 82,098,587.19
9 SHU (Rp Juta) 233,261.46 253,543.53 64,297.56 451,117.13 622,557.00 508,925.09 557,086.73 649,502.00 3,134,446.41 1,089,661.14 1,871,926.70 2,146,234.54 2,278,952.46 3,216,817.65 3,470,459.45 3,964,818.55 5,303,813.94
Tahun 1993 - 1996 = KUD + NON KUD (Sumber data Depkop & PPK)
Tahun 1997 - 2009 = Sumber Data : www.depkop.go.id
* Tahun 2010 angka sangat sementara www.depkop.go,id